free glitter text and family website at FamilyLobby.com

Jumaat, 12 Julai 2013

PENAMAAN DAN PEMAKNAAN GERAK TARI TRADISI JAWA SALAH SATU BUDAYA INDONESIA


Hartono
Universitas Negeri Semarang


Kesenian yang ada di Indonesia sangat banyak jenis bentuk dan ragamnya.  Termasuk kesenian yang berada di Jawa.  Setiap jenis seni tradisi memiliki historis dan komunitas pendukung yang beragam. Beberapamacam bentuk kesenian yang ada adalah berupa: seni musik, seni drama, seni akrobatik, seni rupa, seni tari.  Seni-seni tersebut sebagai media ekspresi.  Seni Tari pada hakikatnya sama dengan seni-seni yang lain sebagai media ekspresi atau sarana komunikasi kepada orang lain.  Seni Tari media utamanya tubuh manusia.  Oleh karena itu, tari adalah ekspresi jiwa yang dituangkan lewat gerak melalui tubuh manusia yang mempunyai makna tertentu di dukung oleh musik pengiring, kostum, dan property yang dipertunjukkan pada tempat/ruang tertentu.  Dalam Tari  ada gerak maknawi, gerak murni, dan gerak stilisasi/distorsi.  Gerak maknawi adalah gerak yang mempunyai makna atau maksud tertentu. Gerak murni adalah gerak yang mengutamakan keindahan gerak.  Gerak stilisasi atau distorsi, adalah gerak yang telah digarap atau diubah menjadi gerak yang indah baik gerak murni maupun gerak maknawi.  Bentuk struktur gerak Tari Jawa memiliki beberapa struktur, yang terdiri dari ragam gerak, unsur gerak, dan motif gerak.  Setiap ragam gerak, terdiri beberapa unsur gerak, Unsur gerak terdapat beberapa motif gerak.  Ciri lain Tari tradisi Jawa terdapat banyak nama-nama baik pada gerak murni maupun gerak maknawi.  Pada gerak murni, misal gerak ukel, ngithing, nyempurit, pacak jonggo, dan lain-lain.  Gerak maknawi misal gerak uplap-ulap, gerak trisik/mabur, menirukan orang membatik.  Tari tradisi Jawa tersusun dari beberapa gerak, yaitu gerak imitasi, gerak interpretasi, gerek murni, dan beberapa gerak penghubung. Setiap gerak tari mengandung unsur volume, garis, bentuk, dan tenaga, serta ruang.  Ruang yang dimaksud dalam hal ini adalah ruang untuk menari dan ruang yang dihasilkan oleh penari.  Beberapa ruang yang dihasilkan oleh penari adalah berupa garis, wolume, arah, level, dan fukus.  Tari tradisi Jawa pada awalnya digunakan sebagai upacara ritual dan sifatnya turun temurun sehingga menjadi tradisi.  Perkembanan selanjutnya Tari yang semula sebagai alat upacara sekarang digunakan sebagai hiburan.  Tari sebagai hiburan dikemas sesuai dengan kebutuhan.  Oleh karena itu, pengemasan Tari tradisi Jawa lebih memperhatikan waktu, gerak, dan tempat pertunjukan.  Hasil garapan tari secara garis besar dikelompokkan menjadi tari tradisional dan kreasi.  Tari tradisi di bagi menjadi tari tradisi kerakyatan dan tari klasik.  Tari kreasi, adalah tari yang digarap baik menggunakan gerak tari tradisi maupun gerak yang sama sekali baru.  Bentuk koregrafi, digolongkan menjadi tari tunggal, tari berpasangan, dan tari kelompok.  Tari Tradisi Jawa di tinjau baik dari garap tari maupun bentuk koreografi mempunyai berbagai nama dan makna yang sangat beragam.

Kata kunci: Gerak Tari, Makna,  Nama, Tradisi 

Tiada ulasan:

Catat Ulasan