Hartono
Universitas Negeri Semarang
Kesenian yang ada di Indonesia sangat
banyak jenis bentuk dan ragamnya.
Termasuk kesenian yang berada di Jawa.
Setiap jenis seni tradisi memiliki historis dan komunitas pendukung yang
beragam. Beberapamacam bentuk kesenian yang ada adalah berupa: seni musik, seni
drama, seni akrobatik, seni rupa, seni tari.
Seni-seni tersebut sebagai media ekspresi. Seni Tari pada hakikatnya sama dengan seni-seni yang lain sebagai media ekspresi
atau sarana komunikasi kepada orang lain.
Seni Tari media utamanya tubuh manusia.
Oleh karena itu, tari adalah ekspresi jiwa yang dituangkan lewat gerak
melalui tubuh manusia yang mempunyai makna tertentu di dukung oleh musik
pengiring, kostum, dan property yang dipertunjukkan pada tempat/ruang
tertentu. Dalam Tari ada gerak maknawi, gerak murni, dan gerak
stilisasi/distorsi. Gerak maknawi adalah
gerak yang mempunyai makna atau maksud tertentu. Gerak murni adalah gerak yang
mengutamakan keindahan gerak. Gerak
stilisasi atau distorsi, adalah gerak yang telah digarap atau diubah menjadi
gerak yang indah baik gerak murni maupun gerak maknawi. Bentuk struktur gerak Tari Jawa memiliki
beberapa struktur, yang terdiri dari ragam gerak, unsur gerak, dan motif
gerak. Setiap ragam gerak, terdiri
beberapa unsur gerak, Unsur gerak terdapat beberapa motif gerak. Ciri lain Tari tradisi Jawa terdapat banyak
nama-nama baik pada gerak murni maupun gerak maknawi. Pada gerak murni, misal gerak ukel, ngithing, nyempurit, pacak jonggo,
dan lain-lain. Gerak maknawi misal gerak
uplap-ulap, gerak trisik/mabur, menirukan
orang membatik. Tari tradisi Jawa tersusun
dari beberapa gerak, yaitu gerak imitasi, gerak interpretasi, gerek murni, dan
beberapa gerak penghubung. Setiap gerak tari mengandung unsur volume, garis,
bentuk, dan tenaga, serta ruang. Ruang
yang dimaksud dalam hal ini adalah ruang untuk menari dan ruang yang dihasilkan
oleh penari. Beberapa ruang yang
dihasilkan oleh penari adalah berupa garis, wolume, arah, level, dan
fukus. Tari tradisi Jawa pada awalnya
digunakan sebagai upacara ritual dan sifatnya turun temurun sehingga menjadi
tradisi. Perkembanan selanjutnya Tari
yang semula sebagai alat upacara sekarang digunakan sebagai hiburan. Tari sebagai hiburan dikemas sesuai dengan
kebutuhan. Oleh karena itu, pengemasan
Tari tradisi Jawa lebih memperhatikan waktu, gerak, dan tempat pertunjukan. Hasil garapan tari secara garis besar
dikelompokkan menjadi tari tradisional dan kreasi. Tari tradisi di bagi menjadi tari tradisi
kerakyatan dan tari klasik. Tari kreasi,
adalah tari yang digarap baik menggunakan gerak tari tradisi maupun gerak yang
sama sekali baru. Bentuk koregrafi,
digolongkan menjadi tari tunggal, tari berpasangan, dan tari kelompok. Tari Tradisi Jawa di tinjau baik dari garap
tari maupun bentuk koreografi mempunyai berbagai nama dan makna yang sangat
beragam.
Kata
kunci: Gerak Tari, Makna, Nama, Tradisi
Tiada ulasan:
Catat Ulasan