Drs.
R. Indriyanto, M.Hum.
Tari
klasik Jawa diiringi oleh music yang disebut dengan music Karawitan Jawa atau Gamelan.
Pengungkapan bahasa dalam music karawitan dapat dilihat pada bagian lagu
dengan syair-syair untuk menggambarkan cerita tari dan memberikan suasana tari. Lagu dinyanyikan dalam bentuk: tembang, sindenan, gerong, pathetan, ada-ada, sendhon, senggakan,
alok; yang semuanya
berisi syair-syair dalam
bentuk vocal bersahutan, parikan
(pantun),dan wangsalan (teka-teki). Tembang adalah rangkaian bahasa yang
menggunakan aturan tertentu yang pembacaannya dilagukan dengan tangga nada
pentatonic gamelan Jawa. Tembang berisi
syair-syair yang menceritakan sesuatu
dan ketika dilagukan dapat menghadirkan suasana yang beragam. Dalam tari klasik
Jawa, tembang melalui syair-syairnya digunakan untuk menggambarkan cerita tari,
dan menghadirkan suasana tari. Sindenan adalah lagu yang dinyanyikan
oleh seorang wanita (sinden) mengiringi jalannya music karawitan. Sindenan
menggunakan menggunakan syair-syair
yang berbentuk tembang, parikan, dan wangsalan. Gerongan adalah lagu yang
berada dalam struktur gending dengan menggunakan media tembang. Pathetan
adalah lagu yang berisi
syair-syair yang menggambarkan sesauatu sebelum atau sesudahnya dengan suasana
yang tenang. Dalam pertunjukan tari klasik
jawa sebelumnya dan sesudahnya diberi pathetan.
Ada-ada adalah lagu dengan syair-syair untuk suasana tegang dan gagah. Sendhon
adalah lagu dengan syair-syair untuk menghadirkan suasana sedih di dalam tari
klasik Jawa. Senggakan adalah
lagu yang sifatnya sebagai pemanis
sebuah music karawitan Jawa. Alok
adalah lagu dengan vocal bersaut-sautan untuk
menambah suasana ramai.
Kata
Kunci: lagu, tembang, sindhenan, gerong,
pathetan, ada-ada, sendhon, senggakan, alok,
parikan, wangsalan
Tiada ulasan:
Catat Ulasan